Membawa Penumpang Mudik, Daihatsu Gran Max Diamankan oleh Polisi
KabarOto.com – Korps Lalu Lintas Kepolisian Nasional dengan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat berhasil mengungkap perjalanan ilegal yang menawarkan layanan untuk membawa mudik ke kampung halaman mereka di Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. .
Perjalanan ilegal menggunakan Daihatsu Gran Max dengan nomor polisi Z-1239-HV diamankan oleh petugas setelah ketahuan mengantar mudik ke Tasikmalaya, Kamis (30/4) pagi ini.
Baca Juga: Larangan Mudik Lima Hari, 12.156 Kendaraan Masih Mencoba Perbatasan
"Ya, memang benar bahwa Pos Pemeriksaan Batunungku bersama dengan Satgas Covid-19 Batunungku mengamankan perjalanan ilegal yang sering membawa pelancong ke wilayah Tasikmalaya," kata Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Nasional, Komisaris Benjamin.
Perjalanan ilegal itu dihentikan oleh polisi di Pospam Pengalihan Aliran Batunungku Mudik sekitar pukul 2.30 WIB. Setelah diperiksa, ada 4 orang pelancong dari DKI Jakarta. Mobil itu diamankan.
Petugas polisi memeriksa mobil di titik pemeriksaan
"Perjalanan ilegal membawa 4 pelancong dari daerah Jakarta ke Sukaraja," jelas Komisaris Pol Benjamin.
Komisaris Senior Pol Benyamin mengatakan bahwa pengemudi perjalanan yang gelap, bernama Giri Waluya (26), menetapkan tarif Rp. 400 ribu untuk sekali perjalanan. Menurutnya, sopir perjalanan mengambil jalan tol ke rute tikus ke Tasikmalaya, tetapi akhirnya berhasil dihentikan di Batunungku.
Saat ini sopir perjalanan ilegal telah diamankan ke Kantor Polisi Kota Tasikmalaya. Polisi masih memeriksa pengemudi.
Kebijakan larangan kepulangan yang diajukan oleh Presiden Republik Indonesia (21/4) telah dilaksanakan sejak Jumat (24/4). Ketupat 2020 Ops dilaksanakan sebelumnya, melihat bahwa kondisi tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Juga Baca: Perbatasan ke Jalur Alternatif di Sumatera Utara dijaga ketat oleh Para Pemula
Dilakukan selama 38 hari hingga akhir Mei, pihak berwenang terus mengambil tindakan di pos-pos pemeriksaan dan pos-pos pemeriksaan. Hingga Kamis (7/5) sosialisasi masih dilakukan di mana pengendara yang diketahui akan pulang akan dipaksa untuk kembali ke lokasi semula.